
Sebuah studi kohort besar yang dipublikasikan dalam jurnal Thorax (Juli 2025) mengungkap bahwa konsumsi tinggi makanan ultra-olahan (ultra-processed foods/UPF) secara signifikan meningkatkan risiko kanker paru, termasuk non-small cell lung cancer (NSCLC) dan small cell lung cancer (SCLC).
Penelitian yang melibatkan 1.706 partisipan dari Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarian (PLCO) Cancer Screening Trial selama rata-rata 12,2 tahun ini menemukan:
- Risiko kanker paru meningkat 41%
- Risiko NSCLC naik 37%
- Risiko SCLC melonjak 44%
UPF, seperti daging olahan, minuman ringan, roti putih, dan makanan instan, cenderung rendah serat dan nutrisi, namun tinggi gula, lemak jenuh, dan aditif. Risiko tetap signifikan meski telah disesuaikan dengan faktor seperti usia, kebiasaan merokok, IMT, dan kualitas diet.
“Pembatasan makanan ultra-olahan berpotensi menjadi strategi penting untuk mencegah kanker paru secara global,” ujar Prof. Yongzhong Wu dari Chongqing University Cancer Hospital.
Meski bersifat observasional, studi ini memperkuat urgensi kebijakan kesehatan masyarakat untuk membatasi konsumsi UPF secara luas. (Z-10)