Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merilis data perkembangan pariwisata di DIY, Jumat (1/8). Dari lima kabupaten/kota di DIY, hanya Kabupaten Kulon Progo yang mencatat kenaikan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada Juni 2025 secara month to month.
“Kabupaten yang mengalami kenaikan wisatawan nusantara pada Juni 2025, dari bulan Mei ke Juni, hanya terjadi pada Kabupaten Kulon Progo,” kata Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati dalam rilisnya, Jumat (1/8).
Sebaliknya, penurunan paling tajam terjadi di Kota Yogyakarta. BPS DIY mencatat penurunan jumlah wisatawan nusantara di kota tersebut pada Juni 2025 mencapai 9,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke Kulon Progo menurutnya dipicu oleh sejumlah kegiatan pada bulan tersebut, mulai dari acara kebudayaan hingga perlombaan.
“Ada beberapa event di Kulon Progo yang memicu kenaikan wisnus, seperti Wayang Wisata, Romansa Pansela, Pentas Seni Tradisi, Pentas Atraksi Wisata Budaya Jathilan Sanggar Tri Sejati, dan FLS3N SMP/MTs. Selain acara-acara tersebut, ada juga kemungkinan acara lain yang belum terdaftar, terutama yang diadakan oleh komunitas atau kelompok seni di Kulon Progo,” jelasnya.
Secara total, jumlah perjalanan wisnus tujuan DIY pada Juni 2025 mencapai 3,38 juta perjalanan, turun 4,59 persen dibandingkan Mei 2025 yang mencapai 3,54 juta perjalanan. Meski demikian, jika dibandingkan dengan Juni 2024 yang mencatat 3,18 juta perjalanan, angka pada Juni 2025 naik 6,20 persen.
Meski Kulon Progo menjadi satu-satunya kabupaten yang mengalami kenaikan jumlah wisatawan, namun jumlah wisatawan terbanyak masih ditempati Sleman dengan 1.201.479 wisatawan.
Peringkat kedua ditempati Kota Yogya dengan 822.230 wisatawan, peringkat tiga ada Bantul dengan 614.226 wisatawan, dan di peringkat keempat ada Kulon Progo dengan 548.038 wisatawan. Sedangkan di posisi paling buncit ada Gunungkidul dengan kunjungan wisatawan sebanyak 198.474 orang.