Musim Tanam Datang, Pasokan Pupuk Terjamin

Karyadi sedang menebar pupuk di lahan tanaman bawang merahnya, Rabu (15/10).(MI/Supardji Rasban)

MATAHARI pagi mulai naik ke atas, seiring dengan panasnya juga mulai terasa, pada Rabu (15/10). Dari kejauhan pada sisi kanan jalan di Desa Sigentong, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), nampak hamparan tanaman bawang merah, yang rata-rata belum genap berumur satu bulan
Karyadi, 47, seorang petani bawang merah baru saja menebari pupuk pada tanaman bawangnya yang berumur kurang dari dua bulan. Sekali-sekali ia berhenti untuk menambah pupuknya dimasukkan ke dalam tas keresek hitam, kemudian kembali mengelilingi tanaman bawang seluas sekitar 3.000 meter persegi untuk menebar pupuk.
Karyadi merupakan seorang petani dari ratusan atau bahkan ribuan petani, termasuk buruh tani, yang sedang beraktivitas mengolah tanah, menanam dan memupuk serta  menyiram bawang merah di Kabupaten Brebes, yang dikenal sebagai daerah penghasil bawang merah di Indonesia.
Karyadi bisa mengolah lahan dan bercocok tanam dengan tenang  lantaran sudah tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi baik untuk tanaman padi maupun bawang merah.

KETERSEDIAAN PUPUK TERJAMIN
PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia sebagai upaya mendukung percepatan ketahanan pangan nasional, khususnya menyambut musim tanam Oktober-Maret.
General Manager Regional 2 PT Pupuk Indonesia Muhammad Ihwan Fahrurrazi di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan, pihaknya telah mengadakan koordinasi optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Menurut dia, koordinasi dilakukan untuk memastikan petani mudah memperoleh pupuk subsidi untuk memasuki musim tanam Oktober 2025 hingga
Maret 2026.
Ia menjelaskan adanya regulasi baru tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15/2025 sebagai aturan pelaksana dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6/2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi. "Pupuk Indonesia bertanggung jawab penuh terhadap penyaluran pupuk bersubsidi hingga penerima pupuk di titik serah," katanya.
Ia menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia hingga pertengahan bulan Oktober ini untuk wilayah Jateng dan DIY telah menyalurkan pupuk bersubsidi total sebanyak 880.090 ton atau 113% dari alokasi sampai dengan Oktober
2025.

REALISASI PENEBUSAN DI TEGAL
Untuk Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ingga pertengahan Oktober 2025, realisasi penebusan pupuk subsidi oleh petani telah mencapai 81% dari total alokasi.
General Manager (GM) Region 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Ihwan, menyampaikan hal itu kepada sejumlah jurnalis di Desa Munjung Agung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Selasa (14/10).
“Berdasarkan pendataan hingga 13 Oktober 2025, total pupuk bersubsidi yang telah ditebus petani Tegal mencapai 30.647 ton dari total alokasi 37.906 ton. Serapan pupuk organik bahkan mencapai 92% atau 230 ton dari alokasi 250 ton,” ujar Ihwan.
Ihwan menjelaskan, serapan pupuk urea tercatat sebanyak 16.956 ton dari alokasi 22.000 ton (77%), sementara pupuk NPK terserap 13.461 ton dari alokasi 15.650 ton (86%).
“Kami mengapresiasi kesadaran petani Tegal dalam menerapkan praktik pemupukan berimbang. Serapan pupuk organik yang tinggi menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesuburan tanah dan keberlanjutan pertanian,” tambahnya.

REALISASI PENEBUSAN DI BREBES
Seperti halnya di Kabupaten Tegal, ketersediaan pupuk di Kabupaten Brebes, juga diklaim sudah aman. Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Brebes, sebanyak 43.500 ton untuk pupuk urea.
"Per hari ini realisasi sudah 26.604 ton atau 61%, sedangkan untuk pupuk MPK formula biasa sebanyak 21.500 ton sudah terealisasi 15.222 ton atau 71%. Pupuk organik dari alokasi 2025 sebanyak 1.500 ton sudah terealisasi 8.61 ton atau  57%. Secara keseluruhan realisasinya sudah mencapai 64%,” ujar Officer Pendukung Penjualan  Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Drikarsa, dalam jumpa pers dengan sejumlah jurnalis di Brebes, Rabu (15/10).
Kemudian untuk menghadapi musim tanam Oktober 2025 ini, stok pupuk urea sebanyak 4.296 ton dan pupuk MPK-nya sebanyak 2.941 ton dan pupuk organik sebanyak 111 ton. “Secara Keseluruhan  Pupuk Indonesia sudah siap dengan stok sebanyak 273% di atas ketentuan. Kami pastikan untuk menghadapi musim tanam stok aman,” jelas Drikarsa.
Menurut Drikarsa, terkait jika ada petani yangmasih mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsi, itu lebih karena petani tersebut belum masuk menjadi anggota Gapoktan, sehingga belum masuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Kalau sekarang sebenarnya petani sudah bisa masuk menjadi anggota Gapoktan karena setiap saat bisa dilayani atau diterima,” pungkas Drikarsa. (Ant/E-2)