Grand Shekh Al-Azhar, Mesir, Ahmed Mohamed al-Tayeb.
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Program Fauqa as-Sulthah yang ditayangkan Aljazeera mengupas tentang propaganda media Israel dan laporan yang menyoroti hasutan pers Israel terhadap Al-Azhar Al-Syarif dan Grand Syekh Prof Ahmed Al-Tayeb, salah satu tokoh agama terpenting di dunia Islam.
Bahkan dengan mudahnya media-media Israel tersebut menyerukan pembunuhannya di dalam Mesir meskipun ada perjanjian damai antara Tel Aviv dan Kairo. Mengapa hasutan ini muncul?
Dikutip dari asy-Syarq al-Awsath, Ahad (10/8/2025), civitas Al-Azhar menekankan serangan Israel adalah bukti kekuatan dan pengaruh Syekh Al-Azhar dalam mengungkap kejahatan pendudukan Israel dan dalam menolak pembantaian dan pelaparan di Jalur Gaza.
Baru-baru ini, surat kabar Israel, Maariv, menerbitkan sebuah laporan yang menyebut Al-Azhar dengan cara yang tidak pantas. Surat kabar tersebut juga melakukan wawancara dengan mantan letnan kolonel intelijen Israel, Eli Dekel, dimana dia juga menyerang Al-Azhar.
Sekretaris Jenderal Akademi Riset Islam Al-Azhar, Dr Mohamed El-Gendy, mengatakan serangan Israel yang berulang kali terhadap Syekh Al-Azhar dan institusi Al-Azhar menunjukkan penjajah Israel sepenuhnya menyadari kekuatan peran yang dimainkan Al-Azhar.
Peran secara spesifik tersebut dalam menjaga kesadaran dan memperbaiki kompas masyarakat terhadap tujuan utamanya Palestina, terutama karena Al-Azhar menangani masalah ini dengan keyakinan yang teguh dan tak akan tergoyahkan selamanya.
"Posisi Grand Syekh Al-Tayeb yang jelas dan tegas terhadap penjajah dan penolakannya yang tegas terhadap pemalsuan fakta adalah salah satu hambatan utama bagi upaya penjajah untuk menembus kesadaran Arab dan Islam serta menunjukkan solidaritas dengan narasi palsunya," kata Al-Jundi kepada Asharq Al-Awsat.
BACA JUGA: Mengapa Orang Yahudi Menganggap Malaikat Jibril Musuh Bagi Mereka?
"Serangan terhadap Grand Syekh Al-Azhar adalah serangan terhadap suara kebenaran dan terhadap lembaga yang selama berabad-abad telah membawa panji-panji pembelaan terhadap tempat-tempat suci dan hak-hak, dan serangan ini hanya akan membuat kami teguh pada posisi kami dan bersikeras untuk terus mendukung Palestina."
Beberapa hari yang lalu, Al-Azhar mengeluarkan pernyataan yang sangat keras mengutuk Israel karena melakukan genosida dan kebijakan kelaparan di Jalur Gaza.