Otak Manusia Ternyata Lebih Sinkron dengan Irama Musik daripada Sentuhan

19 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Otak Manusia Ternyata Lebih Sinkron dengan Irama Musik daripada Sentuhan Ilustrasi(freepik)

SEBUAH penelitian dari Université catholique de Louvain (UCLouvain), Belgia mengungkap alasan mengapa manusia lebih mudah mengikuti irama musik daripada getaran yang dirasakan lewat sentuhan. Studi yang belum lama ini dipublikasikan dalam bentuk preprint itu menunjukkan otak menjaga ketukan lebih stabil saat menerima rangsangan dari suara ketimbang dari getaran ujung jari.

Tim peneliti yang dipimpin Cédric Lenoir mempelajari bagaimana otak membangun persepsi ritme ketika menerima pola yang sama melalui dua jalur berbeda, yaitu pendengaran dan sentuhan. Para partisipan diminta mengetuk jari mereka mengikuti ritme yang diberikan, baik melalui suara dari pengeras maupun getaran di ujung jari.

Hasilnya, saat mendengarkan suara, aktivitas otak menunjukkan gelombang lambat di bawah 15 hertz, frekuensi ini sama seperti mendengarkan ketukan musik. Dalam kondisi ini, peserta mampu mengetuk dengan lebih stabil. Sementara pada percobaan dengan getaran, otak menampilkan respons di frekuensi lebih tinggi, sekitar 25 hertz, dan ketukan peserta menjadi kurang konsisten.

Perbedaan ini, kata Lenoir, berkaitan dengan mekanisme yang disebut neural entrainment, yaitu kemampuan otak menyelaraskan aktivitas internalnya dengan ketukan eksternal.

“Kemampuan bergerak sesuai irama adalah hal mendasar dalam interaksi sosial melalui musik. Riset lanjutan akan membantu memahami apakah latihan musik jangka panjang bisa memperkuat kemampuan otak memproses ritme lewat indera lain,"  ujarnya dikutip dari laman earth.com. 

Temuan ini menjelaskan teori jaringan otak yang menghubungkan area pendengaran dengan pusat pengatur gerakan memang dirancang untuk mengenali frekuensi rendah yang sesuai dengan ketukan musik. Suara, dalam hal ini, membantu otak menyederhanakan not-not cepat menjadi pola yang siap diterjemahkan menjadi gerakan, seperti menari, berjalan, atau sekadar mengetuk meja mengikuti lagu.

Walaupun indera sentuh bisa membantu kita mengenali irama atau waktu, cara otak memprosesnya berbeda dari saat kita mendengar suara. Saat menerima getaran, otak mengartikan setiap getaran satu per satu, seperti menghitung ketukan tanpa menyatukannya menjadi pola yang berulang. Karena itu, tubuh jadi sulit untuk merasakan irama secara alami. Itulah sebabnya kita lebih mudah mengikuti tempo musik lewat pendengaran dibanding lewat getaran di kulit.

Dalam konteks rehabilitasi medis, temuan ini menjelaskan mengapa terapi berbasis musik efektif membantu pasien pascastroke atau penderita gangguan motorik. Meski begitu, tm penulis dalam laporannya menilai teknologi baru yang mengubah suara menjadi pola getaran kompleks berpotensi membantu individu dengan gangguan pendengaran agar tetap mampu mengikuti irama. (earth/Z-2)

Read Entire Article