
SEMBURAN lumpur kembali muncul di dekat ruas Tol Pejagan-Pemalang, Kabaupaten Brebes, Jawa Tengah. Semburan lumpur berwarna hitam itu diduga dampak dari aktivitas pengeboran pipa gas. Akibatnya, pengerjaan proyek pengeboran pipa gas tersebut dihentikan.
Semburan lumpur muncul tepatnya di jalan Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis, (31/7), malam. Sumber semburan lumpur berada di sekitar proyek pemasangan pipa gas bumi di KM 268A Tol Pejagan–Brebes. Warga sekitar melaporkan adanya bau menyengat dan munculnya endapan lumpur di permukaan tanah.
Kepala Desa Krasak, Darsono, Jumat (1/8) menyampaikan, semburan lumpur pertama berada di sungai kecil di jalan desa, Kamis (31/7) malam. “Semburan lumpur ini sempat menutupi badan jalan, tapi lalu disingkirkan oleh warga,” ujar Kepala Desa (Kades) Desa Krasak, Darsono, Jumat (1/8).
Darsono, menyebut, semburan lumpur ini bukan kali ini terjadi, tapi sebelumnya bahkan muncul di dalam kamar warga. “Semburan lumpur membuat warga tidak hanya merasa dirugikan, namun juga membuat mereka cemas,” terang Darsono.
Menurut Darsono, pihaknya akan mengumpulkan warga dan pihak proyek pengeboran pipa gas, yang sebelumnya sudah berjanji akan bertanggungjawab untuk mengatasinya.
“Sebelumnya tidak ada pemberitahuan secara resmi pengerjaan proyek penggalian pipa gas yang dekat dengan desa kami. Katanya sih ada sosialisasi, tapi dengan lingkungan RT yang dekat dengan proyek. Saya tidak malah tidak tahu,” jelas Darsono.
Sebagai tambahan informasi, beberapa hari lalu, juga muncul semburan lumpur serupa di dekat dengan Tol Pejagan-Pemalang, tepatnya di Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. (E-2)