Justin Bieber Pernah Terkena Lyme Disease, Kenali Gejalanya sebelum Terlambat

Justin Beiber pernah menderita Lyme Disease(Freepik)

PENYANYI pop asal Kanada, Justin Bieber, sempat mengejutkan publik pada 2020 ketika ia mengungkap bahwa dirinya mengidap Lyme disease, penyakit yang disebabkan oleh gigitan kutu. Dalam unggahan Instagram-nya, Bieber juga menyebut ia didiagnosis menderita chronic mononucleosis, kondisi yang memperburuk kesehatan kulit, fungsi otak, energi, hingga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Chronic mononucleosis, dikenal sebagai the kissing disease, ditularkan melalui air liur atau droplet, seperti dari batuk dan bersin. Tapi bagaimana dengan Lyme disease yang juga mengintai tanpa disadari?

Apa Itu Lyme Disease?

Lyme disease adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, yang ditularkan melalui gigitan kutu berkaki hitam (blacklegged tick). Kutu ini bisa terinfeksi setelah mengisap darah hewan seperti rusa, tikus, atau burung yang membawa bakteri tersebut.

Ukuran kutu yang sangat kecil, hanya sebesar biji wijen, membuatnya hampir tak terlihat saat menempel di tubuh. Lokasinya pun sering tersembunyi, seperti di pangkal paha, ketiak, atau kulit kepala.

Orang yang sering beraktivitas di alam terbuka, terutama area hutan atau padang rumput, memiliki risiko lebih tinggi. Termasuk juga mereka yang membawa hewan peliharaan ke lingkungan seperti itu.

Gejala-gejala Lyme Disease

Gejala penyakit ini sangat bervariasi dan bisa muncul secara bertahap, dibagi menjadi tiga tahap: lokalisasi awal, diseminata awal, dan diseminata lanjut. Meski begitu, tanda-tanda awal yang paling umum meliputi:

• Ruam kulit berbentuk oval merah yang bisa muncul di bagian tubuh mana pun
• Kelelahan ekstrem
• Nyeri sendi dan pembengkakan
• Nyeri otot
• Sakit kepala
• Demam ringan hingga sedang
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Gangguan tidur
• Kesulitan berkonsentrasi

Gejala-gejala ini sering kali menyerupai penyakit lain, sehingga mudah terabaikan. Jika kamu mengalami beberapa tanda tersebut, terutama setelah berada di daerah berhutan atau berinteraksi dengan hewan, segera periksakan diri ke dokter untuk deteksi dan penanganan dini. (Z-10)