Liputan6.com, Jakarta Johan Cruyff pernah berkata, musim kedua seorang pelatih di klub adalah fase tersulit. Tekanan meningkat, ekspektasi melambung, namun ruang untuk kesalahan semakin kecil. Kini, Hansi Flick berada di titik itu bersama Barcelona.
Flick sukses membawa Barca meraih treble domestik di musim pertamanya. Namun, seperti era Frank Rijkaard dulu, musim kedua bisa jadi momen penentu apakah proyeknya akan naik level atau justru stagnan.
Dengan skuad yang lebih kuat, mental pemain yang solid, dan ambisi besar di Liga Champions, Barca tampak siap bersaing. Namun, tantangan seperti masalah defensif dan dinamika atmosfer tetap mengintai.
Bagaimana Flick mempersiapkan timnya? Apa saja yang harus diperbaiki? Dan bisakah Barca menjadi "paket lengkap" seperti era keemasan mereka?