Untuk itu, IFSR, salah satu yayasan yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional untuk penyelenggaraan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dan Ajinomoto sebagai perusahaan bahan dan bumbu masakan, mengadakan sesi edukasi gizi di beberapa sekolah di enam kota.
Kegiatan perdana edukasi gizi dilaksanakan di Ciputat, Jakarta Selatan, dan akan dilanjutkan ke lima kota lainnya seperti Karawang, Surabaya, Mojokerto, Bekasi, dan Sukabumi.
Siswa dan siswi di sekolah turut belajar praktik langsung dalam membuat makan yang bernilai gizi, serta belajar memahami penggunaan garam dan bumbu masakan yang sesuai takaran.
Grant Senjaya, Head of Corporate Communications Ajinomoto mengatakan, edukasi gizi ini dilakukan dengan pendekatan “AminoScience” sehingga masyarakat paham cara membuat makanan menjadi lebih lezat dan mampu meningkatkan literasi gizi serta keterampilan memasak.
Para peserta edukasi gizi di enam SPPG ini juga dibekali katalog menu bergizi agar mereka mampu menyediakan makanan praktis, lezat, serta bervariasi. Para juru masak di dapur MBG dan orang tua juga perlu memahami soal efisiensi, higienitas, serta penyajian makanan yang sesuai kebutuhan anak sekolah.
Edukasi ini turut dilaksanakan guna mengevaluasi dampak program untuk mengukur efektivitas intervensi gizi yang dilakukan bagi para siswa-siswi di sekolah sebagai penerima manfaat.
Kepala SPPG Ciputat, Amara Heramonica, menyambut baik inisiatif ini. “Kerja sama ini membantu kami bukan hanya dari sisi edukasi gizi, tapi juga praktik langsung untuk menyajikan makanan lezat dan bergizi yang disukai anak-anak sekolah dengan menggunakan garam dan bumbu masak sesuai dengan takaran yang ada,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran resmi yang kumparanFOOD terima, Jumat (1/8).
Dengan terlaksananya edukasi gizi ini diharapkan anak-anak yang mendapatkan asupan makanan memiliki gizi seimbang sehingga dapat tumbuh dengan optimal, memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik, dan menjadi sumber daya manusia yang unggul di masa depan.