
Para astronom menemukan fenomena langka, sebuah bintang raksasa yang meledak saat berhadapan dengan lubang hitam pendampingnya. Peristiwa yang dinamai “SN 2023zkd” ini dianggap sebagai salah satu ledakan bintang paling aneh yang pernah tercatat.
SN 2023zkd pertama kali terdeteksi pada Juli 2023 oleh Zwicky Transient Facility. Menariknya, ledakan ini terungkap berkat sistem kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk mendeteksi peristiwa tak biasa secara real time.
Peringatan dini itu membuat astronom bisa segera melakukan pengamatan lanjutan, sehingga setiap tahap ledakan berhasil terdokumentasi.
Lahirnya Lubang Hitam yang Lebih Besar
Tim peneliti dari Center for Astrophysics Harvard & Smithsonian (CfA) dan MIT menduga bahwa bintang tersebut hidup dalam orbit berbahaya bersama lubang hitam. Seiring waktu, energi orbit berkurang hingga jarak keduanya menyempit.
Tekanan gravitasi besar akhirnya memicu ledakan supernova ketika bintang itu sebagian “menelan” lubang hitam. Ada pula kemungkinan lain, yaitu lubang hitam lebih dulu menghancurkan bintang sebelum ia sempat meledak sendiri.
Dalam skenario ini, sisa-sisa bintang langsung terserap, sementara cahaya supernova muncul akibat tabrakan puing dengan gas di sekitarnya. Dalam kedua kasus, hasil akhirnya adalah lahir satu lubang hitam yang lebih besar.
Tekanan Gravitasi Ekstrem
Awalnya, SN 2023zkd tampak seperti supernova biasa, hanya berupa satu kilatan terang. Namun, setelah beberapa bulan, cahayanya tiba-tiba menguat kembali. Saat meneliti data arsip, ilmuwan menemukan bahwa sistem ini sudah perlahan-lahan semakin terang selama empat tahun sebelum ledakan terjadi.
Analisis mendalam menunjukkan bahwa cahaya ledakan dipengaruhi oleh material yang sudah dibuang bintang sebelum kematiannya. Kilatan awal muncul ketika gelombang ledakan menghantam gas tipis, sedangkan puncak cahaya kedua disebabkan benturan berkepanjangan dengan awan gas tebal.
Perilaku aneh ini memberi petunjuk bahwa bintang tersebut berada di bawah tekanan gravitasi ekstrem, kemungkinan besar akibat tarikan lubang hitam di dekatnya.
Profesor astronomi di Harvard, V. Ashley Villar menyebut jika tidak menutup kemungkinan ke depannya hal serupa akan ditemukan berkat AI.
“Kami menduga ada banyak ledakan tersembunyi seperti ini yang baru akan kita temukan berkat AI, SN 2023zkd memperlihatkan tanda jelas bahwa bintang masif bisa berinteraksi dengan pendampingnya sebelum meledak,” ujar Ashley dikutip dari phys.org.
Penulis utama studi, Alexander Gagliano, menambahkan bahwa fenomena ini termasuk ke dalam fenomena langka.
“Kita sudah lama tahu sebagian besar bintang masif hidup berpasangan. Tapi menangkap momen saat mereka saling bertukar massa sebelum meledak sangatlah jarang,” ujar Gagliano.
Penelitian ini melibatkan banyak teleskop, termasuk NASA Neil Gehrels Swift Observatory, Pan-STARRS, Magellan, dan MMT. Program Young Supernova Experiment yang memimpin riset ini merupakan kolaborasi internasional antara beberapa universitas besar, termasuk Harvard, Cambridge, dan Toronto. (phys.org/Z-10)